Minggu, 05 Desember 2010

REMAJA DAKWAH

Mengapa dakwah itu wajib?
Jawabnya gini, sebab Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti dari ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia kepada jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Kepedulian terhadap dakwah jugalah yang menjadi trademark seorang mukmin. Artinya, orang mukmin yang cuek-bebek sama dakwah berarti bukan mukmin sejati. Bener, lho. Apa iya kamu tega kalo ada teman kamu yang berbuat maksiat kamu diemin aja? Nggak mungkin banget kan kalo ada temen yang sedang berada di bibir jurang dan hampir jatuh, nggak kamu tolongin. Iya nggak sih?
Boys and gals, bahkan Allah memuji aktivitas dakwah ini sebagai aktivitas yang mulia, lho. FirmanNya:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim” (QS Fushshilat [41]: 33)
Dalam ayat lain Allah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk berdakwah. Seperti dalam firmanNya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)
Menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah dari perbuatan munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu sebabnya, Islam begitu dinamis. Buktinya, mampu mencapai hingga sepertiga dunia. Itu artinya, hampir seluruh penghuni daratan di dunia ini pernah hidup bersama Islam. Kamu tahu, ketika kita belajar ilmu bumi, disebutkan bahwa dunia ini terdiri dari sepertiga daratan dan dua pertiga lautan. Wah, hebat juga ya para pendahulu kita? Betul, sebab mereka memiliki semangat yang tinggi untuk menegakkan kalimat “tauhid” di bumi ini. Sesuai dengan seruan Allah (yang artinya): “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (QS al-Baqarah [2]: 193)
Kini, di jaman yang udah jauh berubah ketimbang di “jaman onta”, arus informasi makin sulit dikontrol. Internet misalnya, telah mampu memberikan nuansa budaya baru. Kecepatan informasi yang disampaikannya ibarat pisau bermata dua. Bisa menguntungkan sekaligus merugikan. Celakanya, ternyata kita kudu ngurut dada lama-lama, bahwa kenyataan yang harus kita hadapi dan rasakan adalah lunturnya nilai-nilai ajaran Islam di kalangan kaum muslimin. Tentu ini akibat informasi rusak yang telah meracuni pikiran dan perasaan kita. Utamanya remaja muslim. Kita bisa saksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa banyak teman remaja yang tergoda dengan beragam rayuan maut peradaban Barat seperti seks bebas, narkoba, dan beragam kriminalitas. Walhasil, amburadul deh!
Itu sebabnya, sekarang pun dakwah menjadi sarana sekaligus senjata untuk membendung arus budaya rusak yang akan menggerus kepribadian Islam kita. Kita lawan propaganda mereka dengan proganda kembali. Perang pemikiran dan perang kebudayaan ini hanya bisa dilawan dengan pemikiran dan budaya Islam. Yup, kita memang selalu “ditakdirkan” untuk melawan kebatilan dan kejahatan.
Sobat muda muslim, Islam membutuhkan tenaga, harta, dan bahkan nyawa kita untuk menegakkan agama Allah ini. Dengan aktivitas dakwah yang kita lakukan, maka kerusakan yang tengah berlangsung ini masih mungkin untuk dihentikan, bahkan kita mampu untuk membangun kembali kemuliaan ajaran Islam dan mengokohkannya. Tentu, semua ini bergantung kepada partisipasi kita dalam dakwah ini.
Coba, apa kamu nggak risih dengan maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja? Apa kamu nggak merasa was-was dengan tingkat kriminalitas pelajar yang makin tinggi? Apa kamu nggak kesel ngeliat tingkah remaja yang hidupnya nggak dilandasi dengan ajaran Islam? Seharusnya masalah-masalah model beginilah yang menjadi perhatian kita siang dan malam. Beban yang seharusnya bisa mengambil jatah porsi makan kita, beban yang seharusnya menggerogoti waktu istirahat kita, dan beban yang senantiasa membuat pikiran dan perasaan kita nggak tenang kalo belum berbuat untuk menyadarkan kaum muslimin yang lalai.
Untuk ke arah sana, tentu membutuhkan kerjasama yang solid di antara kita. Sebab, kita menyadari bahwa kita bukanlah manusia super yang bisa melakukan aksi menumpas kejahatan hanya dengan seorang diri. Kalo kita ingin cepat membereskan berbagai persoalan tentu butuh kerjasama yang apik, solid dan fokus pada masalah. Pemikiran dan perasaan di antara kita kudu disatukan dengan ikatan akidah Islam yang lurus dan benar. Kita harus satu persepsi, bahwa Islam harus tegak di muka bumi ini. Kita harus memiliki cita-cita, bahwa Islam harus menjadi nomor satu di dunia untuk mengalahkan segala bentuk kekufuran. Itulah di antaranya kenapa kita wajib berdakwah, Bro. Semoga kamu paham.
Dakwah itu tanda cinta
Bro en Sis, seharusnya kita menyambut baik orang-orang yang mau meluangkan waktu dan mengorbankan tenaganya untuk dakwah menyampaikan kebenaran Islam. Sebab, melalui merekalah kita jadi banyak tahu tentang Islam. Kita secara tidak langsung diselamatkan oleh seruan mereka yang awalnya kita rasakan sebagai bentuk ‘kecerewetan’ mereka yang berani ngatur-ngatur urusan orang lain. Padahal, justru itu tanda cinta dari sesama kaum muslimin yang nggak ingin melihat saudaranya menderita gara-gara nggak kenal Islam dan nggak taat sama syariatnya.
Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan keadaan suatu kaum atau masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas dan sebagian di bagian bawah. Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian atasnya. Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak mengganggu orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa.” (HR Bukhari)
Sobat, dakwah adalah darah dan napas kehidupan Islam. Itu sebabnya, kita yang masih remaja pun dituntut untuk mampu tampil sebagai pengemban dakwah yang handal. Kita khawatir banget, seandainya di dunia ini nggak ada orang-orang yang menyerukan dakwah Islam, bagaimana masa depan kehidupan umat manusia nanti? Jangan sampe Islam dan umat ini hanya tinggal “kenangan”. Yuk, kita kaji Islam biar mantap dan semangat mendakwahkannya. [osolihin: sholihin@gmx.net]

Membuat Anak Kian Cinta Buku

Shofia Tidjani
Kebiasaan membaca cenderung menurun seiring bertambahnya usia anak. Agar anak menjadi suka membaca hingga dewasa, membiasakan read aloud sejak dini menjadi salah satu kiat menumbuhkan minat baca dan kecintaan mereka kepada buku.
Sambil berkerumun tidak teratur, sekumpulan anak tekun mendengarkan seorang pria dewasa membaca cerita-cerita anak dari sebuah buku digenggamannya. Sesekali terdengar jerit kaget, takjub dan keheranan anak-anak itu. “Lebih enak denger ceritanya daripada baca,” kata Adi bocah yang duduk di kelas tiga SD.
Buku merupakan salah satu sumber informasi yang mudah diakses. Informasi yang bisa didapatkan dari buku juga sangat beragam, dari yang sifatnya mendidik hingga menghibur. Walau teknologi telah berkembang pesat, buku tetap menjadi media utama dalam proses belajar anak.
Masalahnya, bagaimana cara kita menumbuhkan minat anak untuk mencintai buku, sumber ilmu itu? Karena tak dapat dipungkiri minat baca masyarakat Indonesia terbilang masih sangat rendah.
Di DKI Jakarta, indikasi ini terlihat dari minimnya pengunjung perpusatakaan umum daerah. “Hanya sekitar 200 orang per hari tahun lalu,” kata Bose Devi, Kepala Kantor Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta.
Walau Jakarta saat ini memiliki 30 perpusatakaan, tapi minat membaca di perpustakaan tak kunjung meningkat. Berbanding jauh dengan perpustakaan di Beijing, Cina, yang bisa menerima kunjungan hingga 10 ribu orang setiap harinya.
Belum lagi menyimak kemirisan sastrawan senior Taufik Ismail, melihat rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, terutama pelajar. Menurutnya, dulu di zaman Hindia Belanda, seorang pelajar tingkat menengah selama tiga tahun harus membaca minimal 25 buku, tapi sekarang malah nol.
Jika demikian kondisinya, apa yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buku? Menurut terapis anak Evi Junita, S.Psi, banyak hal dapat dilakukan dari mulai memperdengarkan cerita (mendongeng), memunculkan suasana kondusif untuk membaca di keluarga atau dengan cara menumbuhkan kebiasaan membaca lantang (read aloud).
Berdasarkan tujuannya, imbuh Evi, kedua aktivitas tersebut adalah berbeda.Read aloud bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buku, sedangkan mendongeng bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak pada cerita dan bahasa. Tujuan ini berkaitan dengan perbedaan kedua aktivitas ini berdasarkan teknik pelaksanaannya.
Karena read aloud adalah aktivitas membacakan buku dengan lantang, maka kehadiran buku sangat diperlukan karena kehadiran buku menjadi ciri khas dari aktivitas ini. Sedangkan pada aktivitas mendongeng, buku tak perlu dihadirkan karena mendongeng adalah aktivitas menceritakan cerita dengan bahasa orangtua yang lebih lugas dan menghibur.
Mengapa Read Aloud
Sebuah riset di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebiasaan membaca akan mengalami penurunan yang sangat drastis seiring bertambahnya usia anak. Dan sekolah formal tidak menciptakan “lifetime readers” (pembaca abadi), tapi hanya menciptakan “schooltime readers” (pembaca di jam sekolah), atau mereka yang membaca hanya agar dapat lulus sekolah.
Dalam hasil penelitian ‘Becoming a Nation of Readers’ ditemukan bahwa satu-satunya kegiatan yang paling penting untuk dapat meningkatkan pengetahuan agar seseorang menjadi gemar membaca adalah melalui kegiatan reading aloudyang dilakukan sejak dini. Kegiatan ini harus dilakukan baik di rumah, maupun di sekolah atau selama si anak menempuh pendidikan sekolah.
Filosofi mengapa reading aloud menjadi kegiatan yang teramat penting, karena upaya menanamkan minat membaca, akan lebih mudah dilakukan saat seseorang masih belia.
Dalam Bab pertama The Read Aloud Handbooki karya Jim Trelease disebutkan,reading aloud dapat efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata (vocabulary), dan memberikan car abaca yang baik (reading role model).
Hal ini menurut Jim didasari oleh dua prinsip: Pertama, manusia merupakan makhluk yang suka dengan hal-hal yang dirasa menyenangkan bagi dirinya, dan dengan reading aloud banyak hak kesukaan bisa didapat. Kedua, membaca merupakan suatu kemampuan yang dapat diperoleh dengan cara dipelajari.
Finlandia menjadi negara yang mempunyai pembaca terbaik. Ini terjadi karena tingginya frekuensi guru membacakan buku dan pengetahuan kepada para murid, juga tingginya frekuensi anak melakukan kegiatan rutin membaca buku dengan diam (sustained silent reading).
Anak yang mempunyai dasar pengetahuan, akan lebih mudah menangkap informasi dari apa yang ia baca. Saat anak di usia TK, dengan read aloudmemungkinkan anak mempunyai role model yang akan diimitasi perilakunya. Dengan read aloud, vocabulary (koleksi kata) yang dimiliki anak juga akan meningkat, yang kemudian menentukan kemudahannya memahami pelajaran.
Menurut Jim, saat kita berbicara dengan anak, maka kita hanya akan menggunakan kosa kata umum (common lexicon), tapi saat membacakan buku kepada anak, maka kita akan memperkenalkan anak dengan koleksi kata-kata yang jarang ditemui dalam pembicaraan. Koleksi kata inilah yang akan membantu anak untuk mengenal kata-kata yang ada dalam buku dan media cetak lainnya.
Kunci Utama
Read aloud dapat dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi baru lahir. Semakin dini buku diperkenalkan maka hasilnya akan semakin optimal upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku.
Untuk melakukan read aloud, imbuh Evi, tak ada waktu dan tempat khusus untuk melakukannya. Bisa di rumah, saat hendak tidur, sepanjang perjalanan berkendara, menunggu pesawat atau kereta api, atau saat menunggu antrian dokter. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan konsistensi melakukanread aloud. Rutin adalah kunci utama keberhasilannya.
Semua buku yang sesuai dengan usia perkembangan dan minat anak dapat dijadikan sarana untuk read aloud. “Hanya dengan kurang lebih 20 menit setiap hari (melakukan read aloud), kita dapat membangun pondasi minat dan kecintaan anak terhadap buku dan membaca kelak,” pungkas Evi.
Bagi yang tertarik untuk memahami lebih menyeluruh tentang read aloud,silahkan akses http://www.readingbugs.org, atau mengikuti komunitas read aloud yang sudah kian tumbuh Indonesia, seperti komunitas Reading Bugs pimpinan Roosie Setiawan di Jakarta yang kerap menyelenggarakan training dan workshop.

Senin, 29 November 2010

Ringkasan Buku Cinta Tak Pernah Menari - Kumpulan Cerpen Remaja

Tidak banyak penulis cerita pendek Indonesia yang memiliki kesegaran dan kelincahan dalam bercerita. Di dalam buku ini, Asma Nadia mencoba menjembatani antara keterampilan bercerita yang ia kuasai dan tuntutan isi yang mutlak dibutuhkan dalam karya sastra. Beragam tema ia kendalikan dengan baik: dari hal yang rumit, sampai persoalan yang sangat sepele. Asma Nadia seolah-olah hendak membuktikan bahwa sesuatu yang "berat" bisa dikemas menjadi sangat sederhana. Tentu saja itu tidak gampang.

Joni Ariadinata--cerpenis, redaktur Jurnal Cerpen Indonesia

Membaca cerpen-cerpen Asma Nadia, ternyata realisme belum mati. Bagi remaja, cerita-cerita keseharian dengan realitas di kelas sosial pinggiran, sangat penting untuk mengasah nurani. Maka bacalah dan hati kita akan terus terjaga untuk tetap mengasihi sesama.
Gola Gong--novelis dan pengelola Pustakaloka Rumah Dunia

Setting "dunia yang terpinggirkan" senantiasa menarik bagi para penulis cerpen, termasuk Asma Nadia. Tapi dia ternyata juga fasih ketika bercerita tentang kalangan yang sama sekali berbeda, yaitu kalangan "atas" yang terkesan identik dengan hedonisme. Gaya penulisannya pun variatif, dari pendekatan "dramatik emosional" yang cenderung serius, sampai ke cas-cis-cus gaya remaja yang segar. Di antara sepuluh cerpen dalam kumpulan ini, yang paling menarik bagi saya ialah Ibu Pergi Sebulan, yang ternyata justru terbebas dari gaya-gayaan tadi, tapi kuat dalam keunikan gagasannya.
Jujur Prananto---penulis cerpen dan skenario

Buat anak-anak muda yang baca buku ini, I'm telling you, you are reading the right book! Pokoknya baca sampai habis, you'll be inspired, and grateful, plus lebih berani untuk mikir dan tampil beda. Lebih maju!
Dewi Hughes Spd.---presenter

Dimensi: 11 x 18 cm
Tebal: 152 halaman
Cover: Soft Cover
ISBN: 979-22-0466-0
Kategori: Teens/Roman Remaja

Tentang Pengarang: Asma Nadia
Asma Nadia adalah nama pena Asmarani Rosalba yang lahir di Jakarta tahun 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti. Setelah lulus dari SMU 1 Budi Utomo, Jakarta, ia mulai aktif mengirimkan tulisannya ke majalah-majalah Islam, selain tetap aktif menulis lagu yang sebagian bisa ditemukan di album Bestari I (1996), Bestari II (1997 ), dan Bestari III (2003), Snada The Presentation, Air Mata Bosnia (Snada), Cinta Ilahi (Snada), dan Kaca Diri.

Sabtu, 27 November 2010

Mengenal Persepsi, Ilusi, dan Halusinasi


Kita tentu sering sekali mendengar istilah persepsi, ilusi, maupun halusinasi. Pada ilmu kejiwaan, kata-kata tersebut sangat akrab bagi mereka yang berkecimpung di dalamnya. Tapi apa sebenarnya persepsi, ilusi, dan halusinasi ditinjau dari sisi kejiwaan ?
Persepsi adalah hasil interaksi antara dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada individu atau seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu secara intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu dapat bersifat biologis, sosial, dan psikologis. Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu yang bersifat "gambaran psikis".
Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif.
Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).
Halusinasi adalah persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan pada reseptor-reseptor panca indera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa obyek.
Halusinasi merupakan suatu gejala penyakit kejiwaan yang gawat (serius). Individu mendengar suara tanpa adanya rangsangan akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanya rangsangan visual, membau sesuatu tanpa adanya rangsangan dari indera penciuman.
Halusinasi sering dijumpai pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi juga dapat terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasi hypnagogik.
Bermacam-macan bentuk halusinasi
Halusinasi akustik (pendengaran)
Halusinasi ini sering berbentuk :
  • Akoasma, yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas
  • Phonema, yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia, sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)
Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita.
Halusinasi olfaktorik (pembauan)
Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai. Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderitanya.
Halusinasi gustatorik (pengecap)
Halusinasi gustatorik murni jarang dijumpai, tetapi sering terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.
Halusinasi taktil (perabaan)
Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.
Halusinasi haptik
Halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.
Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba.
Halusinasi autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.
Penderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya. Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius ? Tak seorangpun yang tahu ...

Fenomena Buku Novel Remaja (Teenlit)

Bagi para pecinta buku novel, istilah teenlit tentu bukan hal asing. Apakah teenlit itu? Teenlit adalah singkatan dari “teen” yang berarti remaja, dan literature yang berarti sastra/tulisan. Jadi berdasarkan singkatan katanya, teenlit adalah sebuah karya tulis atau sastra yang tema dan pangsa pasarnya adalah para remaja.
Buku novel jenis ini sangat marak sejak tahun 2000-an. Berbagai judul novel teenlit bermunculan dari penerbit-penerbit. Peminatnya yang sangat banyak membuat produktivitas buku novel ini cukup tinggi melebihi buku-buku lain.
Ciri-ciri teenlit adalah selalu mengangkat permasalahan umum yang dialami para remaja. Cinta, persahabatan, permusuhan, persaingan, adalah beberapa contoh yang menjadi tema buku novel satu ini. Selain itu, teenlit umumnya memiliki peran utama seorang gadis dan memakai bahasa ringan, baik dalam bentuk baku maupun tak baku (bahasa gaul).
Dengan tema menarik dan bahasa yang selalu mudah dimengerti, teenlit pun banyak digemari oleh para remaja. Tak hanya para remaja, respon dari masyarakat luas pun juga cukup baik. Tapi, walau begitu banyak yang menyukai buku novel bertema remaja ini, tak sedikit pula yang mencibir keberadaan teenlit yang memenuhi rak-rak di toko buku.
Banyak yang menilai bahwa teenlit adalah suatu karya yang tidak berbobot dan memiliki nilai sastra rendah. Kritikan tajam ini umumnya datang dari sastrawan/penulis  maupun penggemar buku-buku novel yang bertema lebih berat. Namun, seperti kata pepatah, walau banyak kritikan yang terlontar, novel teenlit tetap saja mampu merajai pasaran buku.

Buku Novel Remaja yang Difilmkan
Selain laku di toko buku, buku novel bertema teenlit ini ternyata sukses pula dalam perfilman. Hal ini terbukti dengan beberapa judul novel teenlit yang diubah dalam bentuk film, baik televisi maupun diangkat ke layar lebar. Berikut ini beberapa contoh judul novel teenlit yang berhasil dalam perfilman.
  • Eiffel I’m in Love

    Novel yang ditulis oleh Rachmania Arunita ini diangkat ke layar lebar pada 21 November 2003. Dimainkan oleh artis muda Shandy Aulia (Tita) dan Samuel Rizal (Adit).


    Cerita teenlit ini berkisah tentang seorang pemuda (Adit) yang harus tinggal di rumah Tita karena mereka akan dijodohkan. Tapi perjodohan ini tidak mulus, karena selain perbedaan karakter yang mencolok, Tita sendiri sudah memiliki pacar bernama Ergi.

    Walau banyak konflik yang terjadi, namun pada akhirnya kedua remaja ini pun saling jatuh cinta.
  • Dealova

    Novel teenlit yang terbit pada tahun 2005 ini kemudian diangkat ke layar lebar pada tahun yang sama. Cerita ini mengangkat kisah cinta segitiga antara Kara (Jessica Iskandar), Dira (Ben Joshua), dan Ibel (Evan Sanders).


    Kara yang berkarakter cuek lebih memilih Dira yang bersikap dingin daripada Ibel yang selalu lembut dan perhatian. Namun Dira dan Kara yang berpacaran harus mengalami hal pahit. Dira terserang penyakit dan akhirnya meninggal.

  • Fairish

    Buku novel remaja ini terbit tahun 2004 dan menarik perhatian banyak remaja. Walau tidak diangkat ke layar lebar, cerita ini sempat dijadikan sinetron di salah satu stasiun televisi swasta.


    Novel ini berkisah tentang Davi yang harus berpura-pura pacaran dengan Fairish atau yang biasa dipanggil Irish. Davi sendiri adalah pemuda sempurna yang menjadi murid pindahan di sekolah Irish.


    Konflik terjadi saat masa lalu Davi terungkap dan muncul Alfa, pemuda yang selalu mengganggu hubungan Davi dan Irish. Walau hanya pura-pura pacaran, Davi pun menaruh rasa pada Irish, begitu pula Alfa.
  • http://www.anneahira.com